19 September 2007

Apakah Anda Berpuas Diri Sehingga Mengabaikan Tanda-tanda Masalah Pernikahan?

Oleh Brandon Hong

Semua pasangan mengalami masa-masa sulit ketika tekanan luar mengalahkan mereka dan banyak hal mulai memburuk di rumah. Hal-hal tersebut tidak selalu merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan. Tekanan keuangan, masalah keluarga, jadwal yang ketat, dan kewajiban karier dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan. Lalu, bagaimana anda dapat mengatakan bahwa masalah-masalah ini merupakan masalah biasa, atau benar-benar merupakan tanda-tanda awal adanya masalah dalam pernikahan yang harus diperhatikan?

Marilah kita melihat beberapa tanda umum adanya masalah dalam pernikahan dan hubungan:

a) Berpuas diri
Banyak penasihat pernikahan berpendapat bahwa salah satu tanda peringatan awal adanya masalah dalam sebuah pernikahan adalah berpuas diri (complacent). Menganggap pasangan sudah seharusnya seperti itu, lalai meluangkan waktu bersama, atau lupa mengatakan “Aku mencintaimu” bisa merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan yang dapat menimbulkan krisis yang jauh lebih besar.

b) Berkurangnya kemesraan
Jika cinta anda yang sebelumnya mengebu-gebu telah berkurang, maka itu bisa merupakan tanda lain adanya masalah dalam pernikahan. Tentu saja, berbagai peristiwa dalam kehidupan seperti memiliki anak, pindah tempat tinggal, berganti pekerjaan, atau masalah kesehatan dapat memengaruhi gairah seks, yang tidak selalu merupakan masalah dalam pernikahan. Namun, jika kecenderungan itu terus-menerus terjadi selama beberapa bulan, bisa jadi itu merupakan tanda adanya masalah pernikahan yang harus dicarikan jalan keluarnya.

c) Menghindari konflik
Dalam upaya untuk menghindari pertengkaran, beberapa orang berusaha untuk menghindari konflik sama sekali. Meskipun ini seolah-olah merupakan reaksi yang sehat, dalam kenyataannya hal itu hanya akan menyebabkan masalah pokoknya semakin membesar. Itu juga dapat menyebabkan meledaknya emosi jika telah mencapai puncaknya. Menghindari masalah yang berpotensi membesar bisa merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan.

d) Ingin menang sendiri
Jika salah satu pihak merasa bahwa ia harus menang dalam setiap perdebatan, hal itu merupakan tanda yang meyakinkan adanya masalah pernikahan. Pernikahan merupakan sebuah kemitraan yang memerlukan kerja sama. Seharusnya tidak boleh ada menang dan kalah dalam sebuah pernikahan. Hanya boleh ada kerja sama dan upaya untuk mencapai tujuan bersama. Jika anda tidak melakukan hal ini, mungkin itu merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan anda.

e) Mempertimbangkan untuk berselingkuh
Jika salah satu pihak sedang mempertimbangkan, walaupun baru setengah hati, untuk berselingkuh, itu merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan anda. Berbicaralah secara jujur dengan pasangan anda tentang apa yang dirasa kurang dalam hubungan anda. Berusahalah untuk menyalakan kembali api asmara anda dan padamkanlah tanda-tanda masalah pernikahan sebelum muncul. Akibat jangka panjang dalam hubungan anda yang disebabkan oleh perselingkuhan bisa sangat parah. Jadi, berpikirlah dua kali sebelum anda melakukannya.

f) Liburan masing-masing, hidup sendiri-sendiri
Jika anda dan pasangan anda merencanakan untuk hidup sendiri-sendiri, baik berupa liburan masing-masing, hobi yang membuat anda sibuk di luar rumah, atau bahkan rekening bank yang terpisah, mungkin itu merupakan tanda adanya masalah pernikahan. Hal itu dapat menyebabkan hubungan yang semakin menjauh tanpa disadari oleh kedua belah pihak. Ingatlah bahwa anda merupakan pasangan, dan itu harus diutamakan. Anda dapat mencegah munculnya tanda-tanda masalah pernikahan ini.

Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)

Akhirilah Stres dan Kecemasan karena Tidak Tahu Apa yang Harus Dilakukan untuk Menyelamatkan Pernikahan Anda yang Bermasalah! Dapatkanlah tips dan nasihat pernikahan yang telah terbukti keampuhannya hari ini juga. www.ways-to-save-a-marriage.info/articles

*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…

10 September 2007

Cara Rujuk dengan Mantan - Masalah Kedewasaan

Oleh Andres Berger

Penyebab utama hubungan yang terputus adalah kurangnya kemampuan salah satu atau kedua belah pihak dari orang-orang yang terlibat untuk mempertahankan hubungan yang abadi. Dan penyebab utama yang mendasar dari ketidakmampuan ini adalah ketidakdewasaan.

Menjadi manusia dewasa berarti seseorang telah berkembang secara penuh dan siap untuk mengejar sesuatu yang berharga. Orang yang dewasa telah mencapai kestabilan dalam hubungannya dengan orang lain. Ia memiliki kualitas yang diperlukan dalam membangun hubungan berdasarkan minat yang sama serta memiliki kemauan untuk bertumbuh dan memperluas pengetahuannya tentang diri sendiri dan orang lain.

Orang yang dewasa ingin menjalin hubungan di mana ia dapat mencintai orang lain dengan cinta yang tidak berkompromi. Menjalin hubungan adalah mencari seseorang untuk dicintai. Bila menjalin hubungan dilakukan dengan tujuan “untuk dicintai”, maka hubungan itu berada pada jalur yang rapuh. Dalam hal ini mungkin tidaklah bijaksana untuk melakukan rekonsiliasi.

Orang yang dewasa menolak untuk bersikap gampangan dan sejak awal menolak untuk berkompromi dalam memperoleh cinta seseorang. Kita kadang-kadang menyebut cinta, daya tarik fisik, dan perhatian dari seseorang, tetapi itu bukanlah Cinta. Sering kali itu merupakan upaya untuk memperoleh cinta.

Ketika seseorang berkata, “Aku mencintaimu,” pernyataan ini bisa benar atau tidak, walaupun kedua belah pihak mungkin memercayainya saat itu, karena mereka secara tidak sadar atau bahkan secara sadar mendambakan cinta. Pernyataan ini bisa berarti, “Aku suka dengan perasaanku ketika kamu …”, apa pun yang anda lakukan baginya. Hubungan dua orang yang telah dewasa memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dengan kata-kata, perbuatan, dan pada saat hening, dan ini adalah hubungan yang abadi.

Dalam mempertimbangkan apakah anda akan membangun kembali hubungan yang telah terputus dengan mantan istri atau mantan pacar, pikirkanlah dengan jujur jenis hubungan yang anda miliki. Kapan untuk terakhir kalinya anda dan mantan anda saling berpandangan di sebuah ruangan yang banyak orang dan dalam tatapan mata yang singkat itu anda berdua tahu bahwa itu adalah pandangan yang saling mencintai. Kapan untuk terakhir kalinya anda berkata kepada mantan anda, “Jangan menyiapkan makanan malam nanti. Aku akan mengajakmu ke sebuah tempat yang istimewa untuk makan malam bersama, kemudian ke teater”? Kapan untuk terakhir kalinya mantan anda melakukan sesuatu yang benar-benar istimewa bagi anda karena cintanya kepada anda?

Seberapa sering anda telah membuktikan cinta anda dengan cara membersihkan meja makan dan mengerjakan tugas-tugas rumah tangga sekadar untuk bisa bersamanya? Kapan untuk terakhir kalinya mantan anda datang dan duduk di samping anda ketika anda sedang menonton pertandingan sepak bola sekadar untuk menghabiskan waktu bersama, walaupun ia tidak menyukai sepak bola? Apakah hubungan anda merupakan hubungan yang dewasa?

Sumber: http://www.articlehighlight.com

Copyright 2007 - Andres Berger memberikan nasihat tentang Cara Rujuk Dengan Mantan dan juga menerbitkan newsletter yang sangat populer tentang Cara Mendapatkan Kembali Mantan Anda

Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…


Artikel Terbaru Blog Ini