19 September 2007

Apakah Anda Berpuas Diri Sehingga Mengabaikan Tanda-tanda Masalah Pernikahan?

Oleh Brandon Hong

Semua pasangan mengalami masa-masa sulit ketika tekanan luar mengalahkan mereka dan banyak hal mulai memburuk di rumah. Hal-hal tersebut tidak selalu merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan. Tekanan keuangan, masalah keluarga, jadwal yang ketat, dan kewajiban karier dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan. Lalu, bagaimana anda dapat mengatakan bahwa masalah-masalah ini merupakan masalah biasa, atau benar-benar merupakan tanda-tanda awal adanya masalah dalam pernikahan yang harus diperhatikan?

Marilah kita melihat beberapa tanda umum adanya masalah dalam pernikahan dan hubungan:

a) Berpuas diri
Banyak penasihat pernikahan berpendapat bahwa salah satu tanda peringatan awal adanya masalah dalam sebuah pernikahan adalah berpuas diri (complacent). Menganggap pasangan sudah seharusnya seperti itu, lalai meluangkan waktu bersama, atau lupa mengatakan “Aku mencintaimu” bisa merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan yang dapat menimbulkan krisis yang jauh lebih besar.

b) Berkurangnya kemesraan
Jika cinta anda yang sebelumnya mengebu-gebu telah berkurang, maka itu bisa merupakan tanda lain adanya masalah dalam pernikahan. Tentu saja, berbagai peristiwa dalam kehidupan seperti memiliki anak, pindah tempat tinggal, berganti pekerjaan, atau masalah kesehatan dapat memengaruhi gairah seks, yang tidak selalu merupakan masalah dalam pernikahan. Namun, jika kecenderungan itu terus-menerus terjadi selama beberapa bulan, bisa jadi itu merupakan tanda adanya masalah pernikahan yang harus dicarikan jalan keluarnya.

c) Menghindari konflik
Dalam upaya untuk menghindari pertengkaran, beberapa orang berusaha untuk menghindari konflik sama sekali. Meskipun ini seolah-olah merupakan reaksi yang sehat, dalam kenyataannya hal itu hanya akan menyebabkan masalah pokoknya semakin membesar. Itu juga dapat menyebabkan meledaknya emosi jika telah mencapai puncaknya. Menghindari masalah yang berpotensi membesar bisa merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan.

d) Ingin menang sendiri
Jika salah satu pihak merasa bahwa ia harus menang dalam setiap perdebatan, hal itu merupakan tanda yang meyakinkan adanya masalah pernikahan. Pernikahan merupakan sebuah kemitraan yang memerlukan kerja sama. Seharusnya tidak boleh ada menang dan kalah dalam sebuah pernikahan. Hanya boleh ada kerja sama dan upaya untuk mencapai tujuan bersama. Jika anda tidak melakukan hal ini, mungkin itu merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan anda.

e) Mempertimbangkan untuk berselingkuh
Jika salah satu pihak sedang mempertimbangkan, walaupun baru setengah hati, untuk berselingkuh, itu merupakan tanda adanya masalah dalam pernikahan anda. Berbicaralah secara jujur dengan pasangan anda tentang apa yang dirasa kurang dalam hubungan anda. Berusahalah untuk menyalakan kembali api asmara anda dan padamkanlah tanda-tanda masalah pernikahan sebelum muncul. Akibat jangka panjang dalam hubungan anda yang disebabkan oleh perselingkuhan bisa sangat parah. Jadi, berpikirlah dua kali sebelum anda melakukannya.

f) Liburan masing-masing, hidup sendiri-sendiri
Jika anda dan pasangan anda merencanakan untuk hidup sendiri-sendiri, baik berupa liburan masing-masing, hobi yang membuat anda sibuk di luar rumah, atau bahkan rekening bank yang terpisah, mungkin itu merupakan tanda adanya masalah pernikahan. Hal itu dapat menyebabkan hubungan yang semakin menjauh tanpa disadari oleh kedua belah pihak. Ingatlah bahwa anda merupakan pasangan, dan itu harus diutamakan. Anda dapat mencegah munculnya tanda-tanda masalah pernikahan ini.

Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)

Akhirilah Stres dan Kecemasan karena Tidak Tahu Apa yang Harus Dilakukan untuk Menyelamatkan Pernikahan Anda yang Bermasalah! Dapatkanlah tips dan nasihat pernikahan yang telah terbukti keampuhannya hari ini juga. www.ways-to-save-a-marriage.info/articles

*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…

10 September 2007

Cara Rujuk dengan Mantan - Masalah Kedewasaan

Oleh Andres Berger

Penyebab utama hubungan yang terputus adalah kurangnya kemampuan salah satu atau kedua belah pihak dari orang-orang yang terlibat untuk mempertahankan hubungan yang abadi. Dan penyebab utama yang mendasar dari ketidakmampuan ini adalah ketidakdewasaan.

Menjadi manusia dewasa berarti seseorang telah berkembang secara penuh dan siap untuk mengejar sesuatu yang berharga. Orang yang dewasa telah mencapai kestabilan dalam hubungannya dengan orang lain. Ia memiliki kualitas yang diperlukan dalam membangun hubungan berdasarkan minat yang sama serta memiliki kemauan untuk bertumbuh dan memperluas pengetahuannya tentang diri sendiri dan orang lain.

Orang yang dewasa ingin menjalin hubungan di mana ia dapat mencintai orang lain dengan cinta yang tidak berkompromi. Menjalin hubungan adalah mencari seseorang untuk dicintai. Bila menjalin hubungan dilakukan dengan tujuan “untuk dicintai”, maka hubungan itu berada pada jalur yang rapuh. Dalam hal ini mungkin tidaklah bijaksana untuk melakukan rekonsiliasi.

Orang yang dewasa menolak untuk bersikap gampangan dan sejak awal menolak untuk berkompromi dalam memperoleh cinta seseorang. Kita kadang-kadang menyebut cinta, daya tarik fisik, dan perhatian dari seseorang, tetapi itu bukanlah Cinta. Sering kali itu merupakan upaya untuk memperoleh cinta.

Ketika seseorang berkata, “Aku mencintaimu,” pernyataan ini bisa benar atau tidak, walaupun kedua belah pihak mungkin memercayainya saat itu, karena mereka secara tidak sadar atau bahkan secara sadar mendambakan cinta. Pernyataan ini bisa berarti, “Aku suka dengan perasaanku ketika kamu …”, apa pun yang anda lakukan baginya. Hubungan dua orang yang telah dewasa memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dengan kata-kata, perbuatan, dan pada saat hening, dan ini adalah hubungan yang abadi.

Dalam mempertimbangkan apakah anda akan membangun kembali hubungan yang telah terputus dengan mantan istri atau mantan pacar, pikirkanlah dengan jujur jenis hubungan yang anda miliki. Kapan untuk terakhir kalinya anda dan mantan anda saling berpandangan di sebuah ruangan yang banyak orang dan dalam tatapan mata yang singkat itu anda berdua tahu bahwa itu adalah pandangan yang saling mencintai. Kapan untuk terakhir kalinya anda berkata kepada mantan anda, “Jangan menyiapkan makanan malam nanti. Aku akan mengajakmu ke sebuah tempat yang istimewa untuk makan malam bersama, kemudian ke teater”? Kapan untuk terakhir kalinya mantan anda melakukan sesuatu yang benar-benar istimewa bagi anda karena cintanya kepada anda?

Seberapa sering anda telah membuktikan cinta anda dengan cara membersihkan meja makan dan mengerjakan tugas-tugas rumah tangga sekadar untuk bisa bersamanya? Kapan untuk terakhir kalinya mantan anda datang dan duduk di samping anda ketika anda sedang menonton pertandingan sepak bola sekadar untuk menghabiskan waktu bersama, walaupun ia tidak menyukai sepak bola? Apakah hubungan anda merupakan hubungan yang dewasa?

Sumber: http://www.articlehighlight.com

Copyright 2007 - Andres Berger memberikan nasihat tentang Cara Rujuk Dengan Mantan dan juga menerbitkan newsletter yang sangat populer tentang Cara Mendapatkan Kembali Mantan Anda

Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…

24 Juli 2007

Bagaimana Membuat Hubungan dengan Pasangan Anda Tetap Harmonis?

Oleh Jerry Leung

Ketika anda memutuskan untuk menikah dengan orang yang anda cintai, tibalah saatnya untuk membuat kesepakatan antara anda dan pasangan anda. Beberapa isu mungkin belum pernah dibicarakan atau tidak pernah dibicarakan secara mendalam sebelumnya. Yang menjadi masalah, isu-isu tersebut mungkin sangat penting dan dapat menghancurkan pernikahan anda di kemudian hari.

Berikut ini adalah beberapa isu yang perlu anda pikirkan:

1 Kesetiaan dalam hubungan
Tidak seorang pun dapat bersikap tenang ketika ada orang ketiga dalam pernikahan. Namun, apakah batasan tidak setia itu? Setiap orang mungkin memiliki definisi yang berbeda. Diskusikanlah hal itu dengan pasangan anda dan lihatlah apakah ada perbedaan antara pemikiran anda dan pemikiran pasangan anda.

2 Respek & toleransi
Kita harus menaruh respek dan memercayai pasangan kita. Adanya keraguan yang tak beralasan terhadap pasangan anda hanya akan menimbulkan percekcokan dan merusak hubungan anda berdua. Anda tidak perlu memeriksa daftar nama di telepon genggam atau email pasangan anda. Inilah bentuk respek dan kepercayaan dasar yang harus dimiliki oleh anda berdua.

3 Harapan penghasilan keluarga
Ada banyak biaya yang harus dikeluarkan ketika dua orang menikah. Antara lain biaya sewa, transportasi, makanan, hiburan, dan sebagainya. Standar kehidupan seperti apa yang anda inginkan setelah menikah harus dibicarakan secara mendetail agar tidak terjadi perbedaan harapan.

4 Perbedaan agama
Hormatilah agama pasangan anda. Tidak beralasan untuk meminta pasangan anda pindah agama hanya karena anda. Memahami dan menghormati perbedaan agama merupakan hal yang penting agar hubungan tetap harmonis dalam jangka panjang.

5 Menikmati Hobi Bersama
Apakah hobi pasangan anda? Jika anda sangat menyukai kegiatan luar ruang sedangkan pasangan anda hanya ingin membaca buku di ruang keluarga, hal itu dapat menyebabkan perselisihan dan kekecewaan. Tidak dikatakan bahwa anda berdua harus memiliki hobi yang sama. Berbagi adalah kuncinya. Walaupun anda berdua memiliki hobi yang berbeda, anda masih dapat berbagi kebahagiaan dan kesenangan dari hobi anda kepada pasangan anda. Membiarkannya mengetahui lebih banyak tentang hobi anda akan lebih mendekatkan anda berdua.

6 Memiliki anak atau tidak
Sebelum memasuki pernikahan, perlu dibicarakan apakah anda ingin punya anak atau tidak, karena kadang-kadang hal ini dapat menjadi sumber pertengkaran antara suami istri. Salah satu mungkin ingin punya dua atau tiga orang anak, tetapi pasangannya mungkin tidak ingin punya anak. Kesepakatan dan persetujuan harus dicapai sebelum pernikahan karena ini bukan masalah benar atau salah. Jika anda atau pasangan anda ingin membawa anak ke dalam pernikahan, anda harus memastikan bahwa anak-anak itu dan pasangan anda dapat saling menerima agar dapat terjalin hubungan keluarga yang bahagia.

7 Hubungan Seksual yang Memuaskan
Seks adalah kunci penting yang akan memperkuat pernikahan. Namun, kadang-kadang pasangan suami istri merasa malu untuk membicarakan hal-hal seperti seberapa sering kegiatan seksual akan dilakukan. Ini terutama terjadi di Hong Kong. Posisi seperti apa yang dapat memberikan kepuasan seksual tertinggi bagi anda dan pasangan anda? Tidak ada gunanya menghindari pembicaraan tentang hal ini.

Sumber: http://www.articlehighlight.com

Jerry Leung adalah seorang desainer undangan pernikahan yang berbasis di Hong Kong. Leung memiliki minat yang besar dalam Undangan Pernikahan Bergaya Chinese. Ia mendesain Undangan pernikahan unik yang berbeda. Ia juga memiliki website Wedding Tips dan Wedding Vendor Directory.

Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…

25 Juni 2007

Enam Cara Sederhana untuk Menyelamatkan Pernikahan

Oleh Brandon Hong

Tidak ada hubungan yang sempurna, itulah kenyataan yang harus kita hadapi. Pasangan yang paling harmonis sekalipun, suatu saat pasti akan menghadapi masa-masa sulit. Setiap pernikahan memiliki pasang surutnya masing-masing. Namun, pernikahan bisa tetap menjadi hubungan yang memuaskan dan bahagia bila masing-masing pihak menginginkannya. Jika saat ini anda sedang menghadapi masalah dalam pernikahan dan bertanya apakah masalah anda dapat diselesaikan, ingatlah bahwa ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah pernikahan.

Salah satu nasihat pernikahan yang terbaik adalah mulailah berkomunikasi dengan lebih efektif. Komunikasi yang buruk merupakan penyebab utama hancurnya sebuah hubungan. Jika anda tidak tahu bagaimana cara memperbaiki kesalahan anda dalam berkomunikasi, belilah beberapa buku atau ikutlah kelas-kelas pengembangan diri di kota anda. Banyak di antaranya yang membahas tentang peningkatan komunikasi, dan anda mungkin akan menemukan kelas yang membahas tentang cara menyelamatkan pernikahan!

Cara lain untuk menyelamatkan pernikahan adalah berhenti mengkritik. Bahkan ketika anda sedang kesal terhadap pasangan anda, ada banyak cara untuk menyatakan perasaan anda, dan beberapa di antaranya lebih efektif daripada yang lain. Dalam kaitan dengan tips pernikahan, berteriak dan mengomel termasuk cara yang tidak direkomendasikan. Anda boleh menyatakan perasaan, namun lakukanlah dengan cara yang positif dan membangun. Kritik yang menyakitkan tidak ada gunanya.

Salah satu cara untuk menyelamatkan pernikahan yang tidak banyak dibicarakan adalah perlunya memiliki kehidupan pribadi. Dapat dimaklumi bahwa setelah sekian lama hidup bersama orang yang anda cintai, anda akan memiliki banyak minat dan teman yang sama. Namun memiliki teman-teman dan minat anda sendiri merupakan hal yang sehat dan merupakan salah satu cara untuk membangun pernikahan yang berhasil.

Memerhatikan kepentingan diri sendiri juga merupakan cara untuk menyelamatkan pernikahan. Memiliki waktu untuk melakukan sesuatu bagi diri sendiri agar tetap bugar atau mengikuti kelas peningkatan harga diri akan meningkatkan hubungan anda. Perasaan nyaman terhadap diri sendiri akan membuat hidup anda lebih baik.

Terapi pernikahan yang dilakukan secara perseorangan atau berpasangan juga merupakan cara yang positif untuk membangun sebuah pernikahan yang sehat. Berbicara dengan pihak ketiga yang objektif, yakni seseorang yang terlatih untuk mengenali pola-pola yang dapat merusak hubungan, bisa sangat menolong. Para terapis bisa memberikan banyak nasihat atau tips untuk menyelamatkan pernikahan, bahkan ketika sebuah hubungan sedang menghadapi masalah serius.

Cara yang sangat berharga untuk menyelesaikan masalah pernikahan adalah perlunya kedua belah pihak untuk saling jujur. Rahasia dan kebohongan tidak akan menyelamatkan pernikahan, melainkan hanya akan menyakiti dan merusak kepercayaan. Bersikap terbuka dan memercayai sepenuhnya kadang-kadang menakutkan, tetapi itu merupakan langkah pasti untuk memperkuat keintiman dalam setiap hubungan.

Jadi, bagaimana cara mengatasi masalah pernikahan? Ada banyak cara, tetapi jika anda memiliki komitmen terhadap hubungan anda dan bersedia melakukan apa saja untuk mengatasi masalah yang timbul, maka anda pasti akan merasakan manfaat dari cara-cara yang anda pilih untuk menyelamatkan pernikahan anda.

Sumber: http://www.articlehighlight.com

Akhirilah stres dan kecemasan karena tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan pernikahan anda yang bermasalah! Dapatkan tips dan nasihat pernikahan yang sudah terbukti keampuhannya hari ini. http://www.ways-to-save-a-marriage.info

Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…

30 April 2007

Buatlah Suami Merasa Spesial

Sesuatu yang akan membuat sebuah pernikahan tetap harmonis adalah kesediaan masing-masing pihak untuk membuat pasangannya merasa dikasihi, dikagumi, dan dihargai. Berikut ini adalah tips bagi para istri untuk membuat suaminya merasa spesial.
  • Jangan memotong atau mengoreksi pembicaraannya ketika ia sedang berbicara. Biarkan ia menyelesaikan pembicaraannya dan bersabarlah menunggu hingga ia selesai berbicara, baru kemudian anda menyampaikan pendapat anda. Kebiasaan para istri yang selalu memotong pembicaraan suami merupakan kebiasaan buruk yang hanya akan membuat suami merasa tidak dihargai dan dihormati.
  • Berikan pujian yang tulus kepadanya di hadapan anak-anak, orangtua dan teman-temannya. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan harga dirinya. Pujian yang diberikan kepada suami akan menciptakan penilaian tersendiri di dalam diri orang-orang yang mendengarnya. Anak-anak juga akan merasa lebih bangga terhadap ayah mereka.
  • Biarkan ia mengambil waktu untuk santai ketika tiba di rumah. Ada istri yang tidak rela melihat suaminya beristirahat sejenak, apalagi kalau ia sendiri masih mengerjakan pekerjaan-pekerjaan dapur. Kebiasaan ini akan membuat suami merasa tidak nyaman berada di rumah sendiri. Biarkan ia menikmati istirahatnya dan merasakan ‘home sweet home’.
  • Bangunlah ketertarikan yang tulus terhadap pekerjaan dan hobinya. Mungkin kita tidak menyukai atau mengerti pekerjaan maupun hobi suami, misalnya perdagangan valas atau hobi renang. Belajarlah untuk mengetahui sedikit dan tidak buta sama sekali tentang bidang pekerjaan suami. Bangunlah rasa suka terhadap apa yang disukai oleh suami. Dengan cara ini ia akan merasa didukung dan diberi semangat.
  • Siapkan kebutuhannya ketika ia hendak berangkat bekerja atau bertugas. Jangan bersikap masa bodoh. Jangan malas mengurus suami. Jangan sampai suami bangun, menyiapkan sendiri segala kebutuhannya, kemudian berangkat bekerja, sementara istri masih tidur. Ingatlah bahwa istri adalah penolong bagi suami dan bertugas meringankan bebannya.
  • Masaklah masakan kesukaannya. Cara ini akan membuat suami semakin merasa spesial, diperhatikan, dan disayangi. Dampaknya ia akan lebih bergairah menjalani hidup dan bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarga.

Keluarga bahagia adalah keluarga yang didambakan oleh semua orang. Kita semua mengharapkan agar hubungan suami istri merupakan hubungan yang indah. Guna mewujudkan semua ini, tentu diperlukan kesediaan suami maupun istri untuk sedapat mungkin membuat pasangannya merasa bahagia.

Kata-kata bijak:
Peganglah prinsip untuk saling membahagiakan, maka rumah tangga anda akan benar-benar bahagia.

Sumber: Renungan Harian Manna Sorgawi, 18 Mei 2007.

21 April 2007

Sembilan Nasihat Pernikahan

Tidak seorang pun berharap pernikahannya akan hancur berantakan. Suami maupun istri tentu menginginkan kebahagiaan dalam rumah tangga. Berikut ini adalah sembilan nasihat untuk mencapai kebahagiaan pernikahan.

  1. Jangan pernah terlintas dalam benak anda untuk bercerai.
    Perceraian bukanlah pilihan terbaik untuk menyelesaikan masalah.
  2. Jangan membandingkan pasangan anda dengan orang lain.
    Setiap orang berbeda dan diciptakan dengan keunikan tersendiri. Pernikahan anda pun unik, dan kebahagiaan dalam pernikahan anda akan datang dengan cara yang unik pula.
  3. Ampunilah pasangan anda.
    Anda dan pasangan anda bukanlah orang yang sempurna. Oleh karena itu, berikanlah pengampunan ketika pasangan anda melakukan kesalahan. Jangan biarkan kebencian dan kepahitan terhadap pasangan tumbuh di dalam hati anda.
  4. Berhentilah mengkritik pasangan.
    Kasih tidak mengenal kritik yang menjatuhkan. Kasih juga tidak berusaha mencari kekurangan pasangan. Gantilah kritik dengan pujian, maka anda akan melihat respons yang berbeda dari pasangan anda.
  5. Kembangkanlah komunikasi yang baik dengan pasangan.
    Tidak sedikit rumah tangga yang hancur karena tidak adanya komunikasi yang baik. Belajarlah untuk mendengarkan pasangan sebagaimana anda juga ingin didengarkan. Berilah tanggapan positif atas apa yang ia bicarakan, tawarkan pertolongan dan berikan saran.
  6. Jangan cari di luar rumah atau di dalam diri orang lain apa yang tidak anda dapatkan dalam pasangan anda.
    Jika isteri anda bukan seorang pendengar yang baik, misalnya, jangan mencari wanita lain yang dapat dijadikan teman bicara seperti yang anda inginkan. Ini merupakan celah bagi masuknya orang ketiga ke dalam pernikahan anda.
  7. Percayalah pada pasangan anda, meskipun ia pernah melakukan kesalahan.
    Kepercayaan merupakan salah satu fondasi bagi sebuah pernikahan yang kokoh. Tanpa kepercayaan, pernikahan tidak akan langgeng.
  8. Setiap hari lakukanlah sesuatu yang dapat menyenangkan atau membahagiakan pasangan anda.
    Hal-hal yang sederhana sekalipun dapat mengesankan hatinya.
  9. Mengucap syukurlah kepada Tuhan atas hal-hal baik yang dimiliki pasangan Anda.
    Tuliskanlah kelebihan-kelebihannya, sehingga anda dapat melihat bahwa hal-hal positif di dalam diri pasangan anda ternyata dapat menutupi kelemahan-kelemahannya.

Sumber: Renungan Harian Manna Sorgawi, 29 November 2006.

29 Maret 2007

Tiga Jenis Kasih

Apakah yang membuat seorang suami tidak menuntut istrinya untuk menyervis dia? Malah sebaliknya, dalam hubungan intim sang suamilah yang berfokus untuk memuaskan kebutuhan biologis istrinya terlebih dahulu.

Ternyata kuncinya terletak pada jenis kasih yang ia miliki. Dalam budaya Yunani, dikenal tiga jenis kasih. Yang pertama adalah kasih eros. Jenis kasih ini biasanya menguasai orang yang sedang dimabuk cinta. Dari kata eros muncul kata erotika.

Kasih eros adalah kasih terhadap diri sendiri. Seorang suami yang dikuasai oleh kasih eros, ketika ia berkata bahwa ia mencintai istrinya, sebenarnya sedang mengatakan, “Aku mengasihimu istriku, supaya kau melayani kebutuhan-kebutuhan seksualku.”

Dalam hubungan bisnis, seseorang yang dikuasai oleh kasih eros, ketika ia tampak begitu peduli terhadap temannya, sebenarnya sedang berkata, “Aku mengasihimu supaya aku dapat memanfaatkanmu demi kemajuan bisnisku.”

Kasih eros bersifat merusak. Ia merusak hubungan suami istri, bisnis, pekerjaan, bahkan hubungan dengan Tuhan. Kasih eros hanya menuntut, mengambil, dan menyedot.

Jenis kasih yang kedua adalah kasih phileo atau kasih yang bersifat timbal balik. Artinya, kasih yang diungkapkan merupakan balasan atas kasih yang diterima. Orang yang memiliki kasih phileo akan berkata, “Kalau kamu semakin mengasihi aku, maka aku pun akan semakin mengasihimu.”

Kasih phileo adalah jenis kasih yang terbatas dan dapat berubah-ubah. Ia mengikuti perasaan. Jika hati sedang terluka atau sakit, maka kasih phileo akan berkurang, bahkan bisa padam sama sekali.

Jenis kasih yang ketiga adalah kasih Tuhan atau biasa dikenal dengan sebutan kasih agape. Tuhan hanya memiliki satu jenis kasih ini. Ia tidak mengenal kedua jenis kasih lainnya. Namun, kasih ini dapat dimiliki dan dipraktikkan oleh manusia. Kasih agape tidak tidak tergantung keadaan atau perasaan. Kasih agape adalah kasih yang memberi tanpa syarat.

Kasih agape inilah yang seharusnya dimiliki oleh pasangan suami istri, sehingga mereka masing-masing dapat saling memuaskan pasangannya.

Tentang hubungan intim suami istri, seorang pembicara bernama Freddy Liong, yang selalu membawakan topik Keluarga Ilahi dalam pembinaan di gereja kami, memberikan resep bahwa suamilah yang seharusnya melayani istrinya terlebih dahulu. Bukan sebaliknya! Alasannya, karena wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai puncak syahwatnya dibanding pria.

Referensi: Touching Heaven Changing Community (THCC) – Seri Berbuah, Ir. Eddy Leo, M.Th., Metanoia Publishing, Cetakan Pertama, Maret 2007, hlm. 24 – 30.

27 Maret 2007

Istri Menyervis Suami?

Minggu sore (25/3) yang lalu, istri saya pulang dari sebuah retreat di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Ia menumpang mobil milik sepasang suami istri. Dalam perjalanan pulang itulah sang suami bertanya kepada Debby, istri saya, bagaimana supaya istrinya mau menyervis dia. Menurutnya, kalau begini terus, lama-lama ia bisa ‘jatuh’ juga. Mendengar itu, istrinya kontan menjawab, “Kamu kasih dulu dong uang yang banyak. Saya pasti mau nyervis kamu.”

Debby menjawab sang istri, “Wah, kamu mesti ikut Wanita Bijak (nama sebuah pelayanan khusus untuk wanita). Di Wanita Bijak, memang banyak tuh istri-istri yang minta segala macam kepada suaminya. Ada yang minta dibelikan hp, baru mau melayani suaminya.” Debby menambahkan, bahwa pada akhir sesi yang membahas tentang permintaan para istri tersebut, banyak wanita yang maju ke depan untuk menyatakan penyesalannya dan berkomitmen untuk tidak melakukannya lagi.

Malam itu di meja makan, setelah Debby bercerita tentang percakapannya dengan kedua temannya itu, sebenarnya saya ingin mengatakan sesuatu. Namun, saya menahannya. Saya memang tipe orang yang tidak cepat berbicara, kalau saya merasa bahwa omongan saya mungkin kurang tepat. Jadi, saat itu saya hanya menjadi pendengar yang baik.

Pagi ini (Selasa, 27/3), saya berkesempatan untuk membahas percakapan Debby dengan kedua temannya itu lagi. Saya mengungkapkan kalimat yang sudah ada di benak saya sejak Minggu malam, “Harusnya kamu jawab begini kepada suaminya. Kayak suami saya dong, dia yang nyervis saya!” Ya, pembaca, ini memang urusan dalam negeri. Tetapi di sini terkandung sebuah konsep yang mendalam. Saya akan membahasnya dalam artikel berikutnya.

Mendengar ucapan saya, Debby langsung menjawab, “Iya, di kantor, saya juga pernah bilang ke teman-teman (wanita), bahwa saya gak akan berselingkuh, karena untuk urusan yang satu itu saya mendapat pelayanan yang memuaskan (diservis).” Ia malah berani berkata kepada teman-temannya, “Kalian pada nyervis, kan?”

20 Maret 2007

Gaya Hidup Suami Istri Menentukan Kualitas Keturunan

Pada paruh pertama abad ke-18 hidup seorang hamba Tuhan bernama Jonathan Edwards. Ia menikah dengan seorang gadis yang takut akan Tuhan. Kemudian mereka berdua menjadi misionaris di India.

Pada masa yang sama, hidup pula seorang atheis bernama Max Jukes yang menikah dengan sesama atheis. Setelah beberapa generasi terlihat nyata perbedaan di antara kedua keluarga tersebut.

Dari keluarga Jukes (sang atheis) lahir 310 orang yang mati sebagai gembel, 150 orang penjahat, 7 orang pembunuh, dan 100 orang pemabuk berat. Selain itu, hampir separuh keturunan mereka menjadi pelacur, dan 540 orang menjadi beban negara yang memboroskan keuangan negara tak kurang dari US$ 250.000.

Sedangkan dari keluarga Edwards (sang hamba Tuhan) lahir 13 orang rektor, 65 profesor, 3 senator AS, 30 hakim, 100 pengacara, 60 dokter, 75 perwira angkatan darat dan laut, 100 penginjil dan pendeta, 60 penulis terkenal dalam disiplin ilmu masing-masing, 1 wakil presiden AS, 80 pemuka masyarakat, dan 195 alumnus universitas yang menjadi gubernur dan menteri. Tak seorang pun dari 1.394 keturunan mereka yang didata memboroskan dan menjadi beban keuangan negara, satu sen pun tidak.

Ternyata gaya hidup suami istri sangat menentukan kualitas keturunan mereka.

Sumber: The Broadcaster (Buletin YASKI), Volume 37, Januari 2007, hlm. 9.


Artikel Terbaru Blog Ini