20 Maret 2007

Gaya Hidup Suami Istri Menentukan Kualitas Keturunan

Pada paruh pertama abad ke-18 hidup seorang hamba Tuhan bernama Jonathan Edwards. Ia menikah dengan seorang gadis yang takut akan Tuhan. Kemudian mereka berdua menjadi misionaris di India.

Pada masa yang sama, hidup pula seorang atheis bernama Max Jukes yang menikah dengan sesama atheis. Setelah beberapa generasi terlihat nyata perbedaan di antara kedua keluarga tersebut.

Dari keluarga Jukes (sang atheis) lahir 310 orang yang mati sebagai gembel, 150 orang penjahat, 7 orang pembunuh, dan 100 orang pemabuk berat. Selain itu, hampir separuh keturunan mereka menjadi pelacur, dan 540 orang menjadi beban negara yang memboroskan keuangan negara tak kurang dari US$ 250.000.

Sedangkan dari keluarga Edwards (sang hamba Tuhan) lahir 13 orang rektor, 65 profesor, 3 senator AS, 30 hakim, 100 pengacara, 60 dokter, 75 perwira angkatan darat dan laut, 100 penginjil dan pendeta, 60 penulis terkenal dalam disiplin ilmu masing-masing, 1 wakil presiden AS, 80 pemuka masyarakat, dan 195 alumnus universitas yang menjadi gubernur dan menteri. Tak seorang pun dari 1.394 keturunan mereka yang didata memboroskan dan menjadi beban keuangan negara, satu sen pun tidak.

Ternyata gaya hidup suami istri sangat menentukan kualitas keturunan mereka.

Sumber: The Broadcaster (Buletin YASKI), Volume 37, Januari 2007, hlm. 9.


Artikel Terbaru Blog Ini