Setiap orang yang melihat pasangan suami istri ini pasti akan berkata, “Harmonis sekali ya.” Mereka pergi ke gereja bersama-sama, pergi ke tempat pelayanan pun berdua. Bahkan ketika ke pasar untuk berbelanja mingguan, sang suami pun ikut serta.
Namun, tidak disangka-sangka pada suatu hari sang suami menemui hamba Tuhan dan berkata, “Pak, saya sudah tidak tahan lagi hidup bersamanya.” “Maksud Bapak?” tanya hamba Tuhan.
“Saya merasa dibohongi. Selama dua bulan terakhir ini, baru ketahuan kalau dia punya banyak masalah keuangan. Yang membuat saya bertambah kesal karena saya tahu dari orang lain yang bermasalah dengan dia. Saya tidak tahu uang itu digunakan untuk apa. Saya sudah berusaha jujur kepadanya, tetapi dia sendiri malah yang tidak jujur,” jelas sang suami.
Hamba Tuhan itu coba meng-konfrontir penjelasan tersebut kepada sang istri yang kebetulan juga datang untuk berkonsultasi tentang suaminya yang akhir-akhir ini sering marah.
Sang istri menjelaskan, “Saya tidak bermaksud membohongi suami. Saya hanya tidak mau suami saya patah semangat ketika harus memikirkan ini dan itu. Saya berjuang untuk mengatasinya, tetapi belum bisa sampai sekarang.”
Komunikasi langsung sangat penting dalam kehidupan kita, termasuk dalam kehidupan berumah tangga. Jika segala sesuatu dikomunikasikan secara langsung, maka hal ini akan membuat pasangan kita tahu alasan kita melakukan sesuatu dan ia tidak bertanya-tanya dan menduga-duga.
Mengomunikasikan segala sesuatu secara langsung akan sangat meringankan beban pasangan kita, karena kita tidak memaksa dia untuk menjadi paranormal yang dapat membaca pikiran orang.
Di samping itu, jika ibu di atas mengomunikasikan keinginannya untuk membantu suaminya, mungkin saja suaminya punya ide yang lebih baik, atau suaminya dapat melihat hal-hal yang dapat membahayakan mereka di masa depan. Dan sudah pasti, suaminya akan merasa dihargai.
Di sisi lain, keterbukaan mutlak diperlukan. Keterbukaan merupakan kata mutiara yang harus dipraktikkan di dunia nyata bagi pasangan suami istri. Untuk mendapatkan keharmonisan, keterbukaan itu penting.
Ingat bahwa ketertutupan dapat mendatangkan masalah, sebaliknya keterbukaan akan membawa berkat bagi pasangan suami istri, atau setidak-tidaknya dapat mengurangi masalah-masalah yang tidak perlu.
Jika anda sudah berkeluarga, belajarlah untuk mengomunikasikan segala sesuatu kepada pasangan anda, jangan biarkan ia menduga-duga dan menjadi kecewa!
-----
Kata-kata bijak:
Suka atau duka tidak untuk dirasakan sendiri, tetapi diperlukan keterbukaan supaya bisa dirasakan berdua.
* * *
Sumber: Manna Sorgawi, 8 September 2010 (diedit seperlunya)
Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.
==========