Pada 2011, penduduk dunia tercatat mencapai jumlah sekitar 7 miliar jiwa, dan kira-kira 1 miliar di antaranya adalah warga lanjut usia (lansia). Indonesia menduduki ranking keempat dunia dengan jumlah lansia 24 juta jiwa.
Warga lansia ini cenderung kurang mendapatkan perhatian. Tidak tersedia fasilitas yang memadai untuk mempersiapkan dan mengarahkan mereka agar tetap sehat, produktif, dan sejahtera.
Ketika kita masih kecil dan belum mampu mengurus diri sendiri, orangtua kita mencurahkan hidupnya untuk merawat, menghidupi, dan melatih kita agar mampu mandiri.
Ironisnya, ketika kekuatan mereka melemah, dan mereka membutuhkan pertolongan orang lain untuk mengurus hidup pada masa tuanya, tak jarang anak-anak meninggalkan mereka berjuang sendiri.
Bagi para lansia, Tuhan berjanji bahwa Dia tidak akan pernah membiarkan kita dan meninggalkan kita seorang diri – sampai rambut kita memutih sekalipun.
“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus.” (Yesaya 46:4)
Bagi para anak, firman Tuhan itu mengundang kita untuk merelakan diri dipakai oleh-Nya dalam mewujudkan janji-Nya kepada orangtua, dengan merawat dan mendukung mereka. Bersediakah kita? —Susanto
Anak yang dibiarkan tidak hormat pada orangtua tidak akan hormat terhadap siapa saja. ~Billy Graham
* * *
Sumber: e-RH, 17/1/2013 (diedit seperlunya)
==========